Jumat, 10 Agustus 2012

Jambi Negeri Pantun


Mungkin kita sepakat kalau Jambi kita sebut dengan Negeri Pantun. Kenapa? Tentunya hal ini beralasan, karena Jambi sangat kaya dengan Pantun-pantunnya. Sudah sewajarnya imej tersebut melekat pada Jambi.
Anda bisa perhatikan lirik-lirik lagu Jambi yang umumnya kebanyakan berisikan pantun, atau anda juga bisa mendengar anak-anak muda di Jambi yang senantiasa menggunakan pantun sebagai media untuk merayu pasangannya, bahkan di pelosok Jambi ada sebuah tradisi yang disebut tradisi berbalas pantun.
Di sini saya coba menghadirkan kepada anda beberapa pantun yang biasa digunakan oleh masyarakat Jambi :

Batanghari aeknyo tenang
Sungguhpun tenang deras ke tepi
Anak Jambi jangan dikenang
Kalo dikenang merusak hati

Kami ba umo di lereng bukit
Rebah padi digiling batang
Kami umpamo si burung pipit
Kemano terbang di halau orang

Hidup api pangganglah kuau
Kuau tepanggang si abang kaki
Maksud hati nak meraih pulau
Pulau dijago si Nago sakti

Lubuk pungguk tepian Napal
Tempat budak mencuci baju
Awak biduk nak serempak kapal
Idakkan mungkin nyo samo laju

Bederai hujan di rimbo
Tibo di padi bederai jangan
Becerai kito di muko
Namun di hati becerai jangan

Hanya itu pantun yang bisa saya sajikan, masih banyak pantun-pantun lainnya yang sering digunakan oleh masayarakat Jambi dalam berbagai acara adat, acara muda-mudi dan acara-acara lainnya. Saya membayangkan, andai saja suatu saat nanti di Jambi ada sebuah gapura/ tugu selamat datang yang bertuliskan “SELAMAT DATANG DI NEGERI PANTUN” Mungkin bagus kali ya? He..he..

Tidak ada komentar: