Kamis, 25 September 2008

Sebuah Do'a di Sisa Renta

Oleh : Adi Suhara

Tiba-tiba saja kau gugup
saat dentingan lonceng jam gento kembali menjentik telingamu
keangkuhan yang sempat kau bangun melebihi menara eiffell
seketika runtuh luluh lantak bekeping-keping
menyisakan petak-petak ubin masa lalu yang kusam dan berlumut

Sekejap saja kau kembali teringat
akan riangnya bujang-gadis
menanam pantun di tanah ladang
setelah separuh umurmu sempat lupa
akan lezatnya tempoyak patin di meja makan

Kini, saat tiupan angin lembah masurai
kembali menyapu ubun-ubunmu
dan gemericik riak Batang Tabir
kembali mengalir di alir nadimu
kaupun memaksa tersenyum : Bias
Lamat-lamat kicau murai di pucuk karet
kembali bersarang di ruang hatimu

Lantas ingin segera kau lahap
waktu yang terbuang dari menara Jam gento tanpa sisa
dahagamupun punah saat kau kecup riak merangin
lewat gerbong kereta :
Ujung Tanjung Muaro Mesumai

Di sisa rentamu kau berkata ;
Tuhan, izinkanlah sepasang kakiku
kembali tertancap di tanah lempung ini

Merangin, Juli 2005

Perjalanan Waktu

Oleh : Adi Suhara

Siang telah menuai matahari
Sore tadi
Hingga musim kembali berganti
Pada kerlip-kerlip bintang yang berkecambah
Di perladangan-perladangan langit

Kita telah lelap mengusung mimpi
Malam ini
Hingga kita lupa bintang-bintang akan berjatuhan
Dari pohon-pohon malam
Dan pagi kembali menyemai matahari

Jambi, April 2003

Rabu, 24 September 2008

Hati-hati Teminum Aek Batanghari

Oleh : Adi Suhara

Ini sebuah pesan buat kamu-kamu yang hanya tinggal sementara di Jambi, hati-hati teminum aek Batanghari.. Mungkin secara harfiah istilah tersebut bisa dibenarkan karena kondisi air batanghari saat ini sangat memprihatinkan, seperti yang kita lihat sehari-hari selain disepanjang aliran sungai Batanghari banyak terdapat penambang emas liar yang bisa mencemarkan dengan logam beratnya (merkuri), sungai batanghari sendiri menjadi tempat pembuangan limbah-limbah rumah tangga dari penduduk yang tinggal disepanjang sungai sehingga air Batanghari memang benar-benar tidak layak untuk diminum..
Namun dibalik kebenaran diatas, ternyata ada sebuah pengertian lain dari “ hati-hati teminum aek Batang hari”.. Mungkin kita banyak mendengar orang-orang di sekitar kita secara latah sering menyebutkan “ Kalo sudah teminum aek Batanghari, susah untuk meninggalkan Jambi”. Terlepas benar atau tidak dari mitos tersebut, agaknya kita bisa menemukan sedikit jawaban dari sebuah pantun lawas :

Batanghari aeknyo tenang
Sungguhpun tenang deras ke tepi
Anak Jambi jangan dikenang
Kalo dikenang merusak hati

Barangkali dua bait terakhir dari pantun tersebut adalah jawabannya, mungkin saja memang anak Jambi susah untuk dilupakan atau untuk terlupakan. Sehingga orang yang sudah terlanjur kenal akrab dengan anak Jambi, susah untuk melupakan dan meninggalkan Jambi.. Semoga saja itu benar, kalo memang benar berarti kita patut berbangga sebagai orang Jambi karena orang Jambi termasuk tipe orang yang bersahabat, ramah dan toleran..