Melesatlah
Seumpama Punai
sepercik asa adalah buih yang memecah
di deburan riak gelombang
ketika airmata adalah gerimis yang menganak
sungai
maka, melesatlah seumpama punai
kepak-kepak sayap liarnya adalah do'a-do'a menuju
bukit
Tabir ulu, 05 Januari
2013
Rindu Punai
rindu punai kembali menimang luka
pada secangkir do’a yang terhirup di sela jemari mimpi
serupa lelaki sungai yang kian hanyut ke tepian senja
tempat dimana kecambah-kecambah gerimis meng-airmata
lantas, senja menjelma kekasih abadi
ya, pada sepetang matahari yang ia kaji
tiang-tiang rindu tertancap rapuh, melapuk tanpa jejak
punai yang dulu kerap menari di pucuk-pucuk pohon kopi
kini tenggelam ditikam nasibnya sendiri
lalu ke sungai airmata-lah, ia meriakkan rindu
merakitkan kekisahnya pada bilah-bilah bambu
Tabir Ulu, 08 Januari 2012
Mumbang
serupa mumbang,
bebukit kusam tanpa bebunga
reranting sepi
tanpa dedaun
perlahan, almanak
pun kian jauh ngiliri awal tahun
januari mulai
terkikis debu-debu
meriwayatkan jejak
punai merindu
dan mu adalah
mumbang itu
Tabir Ulu, 12 Januari 2013
Lelaki
Sungai
kuyup hujan kian menyemak di awal januari
meluapkan kekisah lelaki sungai di ujung tanjung
daun-daun melembab sepi
bertutur tentang punai
yang kian merindu
musim belum jua berganti
lelaki sungai masih saja menganyam rakit dari
bilah-bilah bambu
entah, ke tepian mana akan dipaut
Tabir Ulu, 02 Januari
2013