Di tanah ini
Puncak Masurai Enggan Membusungkan dada
Hanya mampu mengurai airmata Segirincing
Batu-batu purba pun membisu
Mendengkur dalam jutaan abad
Semua hilang dalam aroma tempoyak
Saat durian lagi bermusim
Di tanah ini
Anak gadis tak mau lagi bertekuluk berbaju kurung
Sudah tak tau lagi cara menggaleh ambung
Anak bujang lalai mengisi sangku dengan sirih pinang
Lupa menambatkan Biduk Amo di tepian
Bulir seloko tak lagi didedah di tikar pandan
Inilah tanah Merangin
Tanah dimana Si Pahit Lidah pernah
bermukim
Tanah tempat bertahtanya Sirajo
Banting
Di sinilah, hikayat Kuau pernah
ditutur-kununkan
Syair pantun pernah dinandung-krinokkan
Kini semua punah ditelan belukar tua
Hanyut mengikuti riak Batang Tabir ke laut
Hanya meninggalkan jejak Batu
Sungkai
Di Taman Kerak Bumi
Meninggalkan jejak purba
Di Batu Bertulis Karang Berahi
Tabir Ulu, 15 Februari 2012
Keterangan:
Masurai : Nama sebuah gunung di Kab.
Merangin Jambi
Segirincing: Nama air terjun di
Merangin
Tempoyak: Sejenis masakan
tradisional Jambi yang terbuat dari buah durian
Bertekuluk : Memakai penutup kepala sejenis selendang
Berbaju kurung: Memakai Pakaian
tradisional
Menggaleh : Menggendong/ menempatkan di punggung
Ambung : Sejenis Keranjang terbuat dari rotan
Sangku : Tempat sesajian biasanya berisi sirih pinang
Biduk Amo: Perahu tradisional Merangin
Seloko: Seloka/ Pepatah Adat
Kunun: Sastra lisan, cerita rakyat yang disenandungkan
Krinok : Musik tradisional Jambi
Batang Tabir: Salah satu sungai yang ada di Merangin
Taman Kerak Bumi: Geopark/ situs Purbakala zaman megalitikum yang ada
di Merangin
Batu Bertulis Karang Berahi: Batu bertulis peninggalan Sriwijaya di
Merangin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar